SOLOPOS.COM - Mahasiswa Program Studi Doktor Teknik Industri, Fakultas Teknik (FT) UNS Solo Yuniaristanto mempertahankan disertasi dalam sidang terbuka promosi doktor di Ruang Multimedia Gedung IV kampus setempat, Jumat (14/6/2024). Yuniaristanto juga merupakan staf pengajar di prodi Teknik Industri. (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—-Mahasiswa Program Studi Doktor Teknik Industri, Fakultas Teknik (FT) UNS Solo, Yuniaristanto mempertahankan hasil penelitiannya dalam ujian terbuka disertasi atau promosi doktor di Ruang Multimedia Gedung IV kampus setempat, Jumat (14/6/2024).

Dia mempertahankan penelitiannya berjudul Pemodelan Holistik Adopsi Sepeda Motor Listrik di Indonesia: Tinjauan Konsumen, Produk, dan Kontekstual di bawah bimbingan Guru Besar Teknik Industri UNS, Wahyudi Sutopo.

Promosi Penawaran Dimulai, Ini Keunggulan dan Cara Beli SBN 2024 Lewat BRImo

Yuniaristanto mengatakan dalam disertasinya, dirinya tidak hanya mengkaji dari sisi teknis, namun juga sisi psikologi konsumen dan budaya nasional Indonesia. Dua hal ini sekaligus menjadi kebaruan dalam penelitiannya.

“Kami mengintegrasikan budaya dan psikologi konsumen. Dari hasil penelitian terkait budaya dan psikologi adalah long term orientation atau orientasi jangka panjang,” kata dia kepada wartawan, Jumat (14/6/2024).

Dia mengatakan orientasi jangka panjang itu mengindikasikan bahwa penggunaan motor listrik akan lebih hemat dalam waktu yang lama bisa lebih hemat.

“Meski harga di awal bisa jauh lebih mahal dibandingkan motor konvensional. Makanya memang ke depan perlu memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa total cost atau biaya dalam jangka enam tahun jauh lebih murah dibandingkan sepada motor bensin,” kata dia.

Maka dalam disertasinya, dia memberikan usulan kepada pemangku kepentingan untuk mencapai target elektrifikasi yang ditetapkan pemerintah. Perlu diketahui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pada 2030 jumlah motor listrik mencapai 13 juta unit.

Dia mengatakan perlu ada insentif pengadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Termasuk dari segi biaya, menurut pemerintah harus memberikan sejumlah insentif seperti bunga kredit pembelian motor listrik, mobil listrik atau Electric Vehicles (EV), dan produksi baterai.

Selain itu, dia mengatakan pemerintah bisa memulai dengan melakukan penggantian kendaraan dinas dan transportasi publik menggunakan kendaraan listrik.

Sedangkan untuk swasta, mereka diminta lebih efisien agar harga motor listrik lebih terjangkau serta membuka layanan sewa baterai dan meningkatkan ketersediaan service center dan spare part.

Tidak hanya pemerintah, dia juga memberikan rekomendasi agar motor listrik semakin diminati generasi muda seperti Gen Z.

Salah satunya dengan sering mengadakan tes kendaraan listrik. Menurut dia, para calon konsumen perlu diberikan kesempatan untuk mencoba kendaraan listrik agar bisa merasakan langsung manfaatnya. Dengan begitu, diharapkan penjualan bisa meningkat.

Yuniaristanto dinyatakan lulus dan mempertahankan hasil penelitiannya. Dia menjadi lulusan Doktor Teknik Industri UNS pertama dengan luaran artikel publikasi di top tier journal (Q1).

Dirinya berhasil menyelesaikan studinya kurang dari tiga tahun. Bidang dia ambil adalah Peminatan Sistem Logistik dan Rekayasa Bisnis. Sedangkan roadmap penelitian telah dikembangkan bersama Grup Riset Rekayasa Industri dan Tekno-ekonomi (GR-RITE), Program Studi Industri (PSTI) UNS, dan FT UNS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya