SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Rabu (26/6/2024).

Solopos.com, JAKARTA—Harian Umum Solopos edisi hari ini, Rabu (26/6/2024), mengusung headline tentang pelemahan kurs rupiah yang kini bertahan di level Rp16.300-an per dolar Amerika Serikat (AS) membuat industri manufaktur Indonesia terpuruk. Ini karena ketergantungan industri manufaktur Indonesia yang sangat tinggi terhadap bahan baku impor.

Diberitakan Solopos hari ini, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan industri manufaktur bakal menjadi salah satu sektor yang paling terdampak setelah rupiah mengalami tren pelemahan. Rupiah sempat melemah ke level Rp16.400 pada awal pekan ini. Akan tetapi, pada Selasa (25/6/2024) pagi rupiah dibuka menguat tipis pada level Rp16.380 dan kembali menguat tipis saat penutupan pada level Rp16.375.

Promosi Kisah AgenBRILink Dekatkan Akses Perbankan Bantu Warga di Sumbawa Besar

Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti menyebut dampak pelemahan itu paling terasa karena industri manufaktur bergantung besar pada bahan baku impor. “Karena nilai tukar rupiah terhadap USD terdepresiasi sehingga industri manufaktur yang menggantungkan diri pada bahan baku impor akan sangat terdampak,” tuturnya dalam agenda Konferensi Tengah Tahun Indef di Jakarta, Selasa (25/6/2024).

Sejalan dengan hal itu, Esther meminta pemerintahan ke depan dapat menjaga stabilitas rupiah guna memperkuat fundamental ekonomi Indonesia. Nasib industri manufaktur juga kian menantang seusai fungsi intermediasi sektor keuangan dalam negeri dinilai belum optimal. Esther menyebut saat ini pemberian kredit pada perusahaan masih tersegmentasi pada kalangan dan sektor tertentu.

Di samping itu, margin bunga yang ditanggung pengusaha juga relatif tinggi sehingga diprediksi bakal mengganggu kelangsungan iklim usaha dalam negeri. “NIM [perbankan] kita masih relatif tinggi, apalagi ini dengan adanya kebijakan tingkat suku bunga tinggi, nilai tukar sangat volatil, ini jadi beban yang nanti harus diurai pada pemerintahan presiden terpilih,” kata Esther.

Manuver 3 Perempuan Berebut Tiket Pilkada Solo

SOLO—Meski partai-partai politik berupaya membentuk koalisi besar menghadapi PDIP di Pilkada Solo 2024, belum ada calon yang mengerucut untuk diusung bersama. Persaingan kandidat di antara mereka justru lebih ketat dibandingkan persaingan melawan PDIP.

Persaingan itu setidaknya terlihat dari gerakan tiga tokoh yang sama-sama ingin mendapatkan tiket sebagai calon wali kota Solo di luar PDIP. Mereka adalah Ketua DPD Partai Golkar Solo Sekar Tandjung, Rektor Universitas Surakarta Astrid Widayani, dan pengusaha Diah Warih Anjari. Beberapa hari terakhir, Sekar Tandjung terus melakukan blusukan mendekati Pilkada Solo 2024.

Pada Selasa (25/6/2024), politikus muda Partai Golkar itu mengunjungi bantaran sungai di Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon. Kedatangan Sekar ke kawasan itu untuk melihat kondisi terkini proyek pembangunan tanggul sungai. Pembangunan tersebut terhambat beberapa waktu terakhir. Warga menyayangkan keterlambatan proses penyelesaian proyek itu yang dirasa tidak kunjung selesai. Kondisi itu berdampak kepada masyarakat.

Indonesia Memperketat Pengawasan Hasil Laut

JAKARTA—Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan Perikanan (BPP MHKP) menyebut hasil tangkap ikan Indonesia yang diekspor ke Eropa memiliki kandungan logam. Pemerintah punya pekerjaan rumah (PR) mengetatkan pengawasan dari hulu ke hilir.

Fakta ikan yang mengandung logam terungkap setelah munculnya sejumlah teguran dari Uni Eropa (UE). Kepala BPP MHKP Ishartini menyebut penolakan tersebut masih tergolong sedikit.

“Persyaratan dari Uni Eropa begitu ketat. Kalau kami lihat dari tren penolakan karena mutu, tidak terlalu besar, di bawah satu persen. Biasanya karena kelebihan kandungan logam berat,” kata Ishartini dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (13/6/2024) seperti dilansir RRI.

Mengkritik Kebudayaan Lewat Arwah Gentayangan

Dua lelaki muda—yang cerewet—itu ngedumel menggunakan bahasa Jawa dialek Tegal. Ngedumel tentang apa pun. Tentang harga barang-barang kebutuhan pokok yang mahal. Ihwal kesusahan mencari pekerjaan. Mengeluhkan hidup yang makin sulit. Memancing ikan menjadi selingan sekaligus hiburan ketika kehidupan dua pemuda itu kian tidak jelas.

Nun jauh di belahan bumi lain, di negara yang disebut ”Indonesia yang lain”, menurut mereka ada kehidupan yang serbamewah. ”Pejabat padha tuku barang-barang mewah, lah kita mencari pekerjaan saja susah,” kata salah seorang pemuda itu dengan bahasa Jawa dialek Tegal.

”Profesi kita itu ditentukan oleh profesi bapak kita. Misalnya bapaknya dulu presiden, anaknya ya sekarang jadi presiden, lah… bapak kita bukan siapa-siapa,” kata pemuda satunya. Gelagat mereka memancarkan kelucuan. Siapa pun yang mendengar keluhan mereka pasti tertawa sekaligus merasa kasihan. Dua pemuda itu menggambarkan keluguan yang getir tentang kehidupan orang desa yang kesusahan dan kepayahan.

Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Rabu (26/6/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.solopos.com. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Solopos.com yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Solopos.com tanpa gangguan iklan.

Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya