SOLOPOS.COM - Salah satu siswa kelas 4 SD Warga Solo memamerkan produk olahan makanan berbahan dasar tahu berupa stik tahu di aula setempat, Rabu (22/5/2024). Praktik mengolah tahu merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk melatih kewirausahaan siswa. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–SD Warga Solo punya cara kreatif untuk memberikan bekal kewirausahaan kepada siswa kelas 4, yakni dengan praktik membuat produk olahan berbahan dasar tahu. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula SD Warga, Rabu (22/5/2024).

Guru Kelas 4 SD Warga Solo, Sisilia, mengatakan kegiatan tersebut merupakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sekaligus sebagai bentuk penerapan Kurikulum Merdeka. Dan di tahun ajaran 2023/2024, kelas 4 SD Warga sudah dua kali melaksanakan kegiatan P5.

Promosi Kolaborasi BRI dan Telkomsel Hadirkan Ekosistem Finansial dan Digital

“P5 praktik mengolah tahu ini tema besarnya adalah kewirausahaan. Sedangkan P5 di semester ganjil P5 kita mengangkat tema kearifan lokal dengan praktik membatik,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (25/6/2024).

Dia mengungkapkan bahwa tujuan dari praktik mengolah tahu menjadi aneka produk ini adalah melatih siswanya untuk kreatif dalam berwirausaha. Dan juga sebagai upaya untuk mengenalkan anak tentang tahu yang punya banyak kandungan protein nabati dan punya cita rasa nikmat yang tidak kalah dengan makanan lainnya.

“Saat ini kan anak-anak lebih suka fast food seperti fried chicken. Padahal tahu sendiri secara gizi juga tinggi terutama protein nabatinya. Sehingga dengan bentuk olahan tahu yang tidak monoton anak-anak gemar mengonsumsi tahu,” ungkap dia.

Dia menjelaskan bahwa yang mengikuti kegiatan ini ada 80 siswa yang dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas 5-6 anak. Dan masing-masing kelompok diberikan kebebasan untuk membuat aneka olahan tahu.

“Produk olahan tahu yang siswa buat cukup beragam, ada martabak, nugget, katsu, pizza, dimsum, pangsit, dan sempol,” jelas dia.

Kegiatan ini pun, kata dia, juga akan dinilai karena masuk kurikulum pembelajaran. Adapun aspek yang dinilai meliputi kerja sama kelompok, kreativitas dan keberhasilan produk yang dihasilkan.

“Agar melatih keterampilan anak-anak berdagang, pada acara Panen Raya Gelar Karya pada Kamis (13/6/2024) lalu para siswa juga akan melakukan praktik mengolah tahu untuk kali kedua. Kemudian produknya ditampilkan dan dipasarkan dalam acara tersebut. Dan produk olahan tahu anak-anak mendapatkan sambutan positif dari para orang tua dan habis diborong kurang dari 1 jam,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya