SOLOPOS.COM - Ilustrasi keracunan. (Freepik)

Solopos.com, JENEWA–Sedikitnya 1,6 juta orang di dunia jatuh sakit setiap harinya karena mengonsumsi makanan yang tidak aman. Ironisnya, anak-anak di bawah usia 5 tahun menanggung 40 persen beban penyakit bawaan makanan.

Hal itu diungkapkan Kepala Nutrisi dan Keamanan Pangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Francesco Branca, saat konferensi pers PBB di Jenewa, Swiss Jumat (7/6/2024). Branca menekankan bahaya keamanan pangan tidak mengenal batas negara.

Promosi Keren, BRI Dinobatkan Lagi sebagai Tempat Kerja Terbaik oleh HR Asia

“Dan dalam pasokan pangan global yang semakin saling terhubung, risiko yang ditimbulkan oleh pangan yang tidak aman dapat dengan cepat berkembang dari masalah lokal menjadi masalah darurat internasional,” jelasnya seperti dikutip Antara dari Anadolu.

Dia menilai krisis kemanusiaan di banyak belahan dunia turut mendorong kerawanan pangan dan membahayakan keamanan pangan. Pejabat tersebut mendesak pemerintah memastikan bahwa keamanan pangan jelas dalam rencana aksi nasional demi keamanan kesehatan.

Termasuk juga, lanjutnya, memastikan rencana komunikasi risiko diperbarui dan bergerak menuju sistem pengawasan terpadu untuk kesehatan hewan, lingkungan, dan manusia.

Pejabat senior Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) Markus Lipp memandang pangan yang aman sebagai hal yang mendasar dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Menurutnya, pangan yang aman juga merupakan salah satu prasyarat untuk memenuhi rencana strategis FAO untuk memungkinkan produksi, nutrisi, lingkungan, dan kehidupan yang lebih baik.

Karena anak-anak di bawah usia 5 tahun menanggung beban tertinggi penyakit bawaan makanan, ia menilai peningkatan keamanan pangan akan menjaga kesehatan masyarakat dan mengurangi angka kematian anak.

“Ketika pangan diproduksi dan diperdagangkan dalam sistem pertanian pangan yang aman dan berkelanjutan, hal ini berkontribusi terhadap kehidupan yang sehat dan meningkatkan keberlanjutan dengan memungkinkan akses pasar dan produktivitas, yang mendorong pembangunan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, terutama di daerah pedesaan,” katanya.

Mengutip laporan dalam Jurnal Cakrawala Pendidikan, Sabtu (8/6/2024), makanan aman adalah makanan yang bebas dari komponen-komponen berbahaya atau organisme yang dapat menyebabkan keracunan atau menimbulkan penyakit.

Sejak lama, keamanan pangan merupakan hal yang penting dari ilmu sanitasi. Pasalnya, kondisi lingkungan secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan suplai makanan manusia.

Sering kali terjadi kasus diare yang diakibatkan oleh makanan yang tidak higienis, dan menjadi ancaman serius terhadap anak-anak serta orang dewasa. Penyakit bawaan makanan atau keracunan makanan yang ditimbulkan akibat adanya kontaminasi makanan dan minuman oleh mikroba perlu mendapat perhatian seksama.

“Pasalnya penderita kasus dapat mengalami gangguan pencernaan dan gangguan penyerapan zat-zat gizi, dan yang lebih memprihatinkan lagi dapat berakhir dengan kematian,” demikian tertulis dalam laporan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya