SOLOPOS.COM - Foto arsip - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) berjabatan tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) saat kedua pemimpin negara melakukan pertemuan historis di Kosmodrom Vostochny di Oblast Amur, Distrik Timur Jauh, Rusia (13/9/2023). ANTARA/KCNA/tm/aa. (Handout KCNA)

Solopos.com, PYONGYANG — Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (18/6/2024) telah mendarat di ibu kota Korea Utara, Pyongyang, untuk kunjungan kali pertamanya ke negara tersebut dalam 24 tahun.

Dilansir Antara, Istana kepresidenan Rusia, Kremlin menyatakan Presiden Rusia diundang oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang secara pribadi keduanya bertemu di bandara.

Promosi Inaugurasi Desa BRILiaN Batch 1 2024, BRI Beri Apresiasi Bagi 40 Desa Terpilih

Setelah bertukar sapa, kedua pemimpin berangkat dari bandara dengan kendaraan yang sama.

Ajudan Putin bernama Yury Ushakov pada Senin (17/6/2024) mengatakan bahwa kunjungan tersebut akan berlangsung selama dua hari, dengan acara utama berlangsung pada hari kedua.

Upacara penyambutan resmi yang diikuti dengan pembicaraan diperkirakan akan berlangsung di kediaman Kim pada Rabu malam, menurut Ushakov.

Pembicaraan akan diadakan dalam dua putaran — baik dalam format terbatas maupun diperpanjang — dengan kedua pemimpin membahas isu-isu paling signifikan dan sensitif dalam percakapan informal khusus sambil berjalan-jalan di sekitar kediaman Kim.

Rusia dan Korea Utara berencana untuk menandatangani beberapa dokumen setelah pembicaraan, dengan pernyataan bersama yang diharapkan dari Putin dan Kim, kata Ushakov.

Acara seremonial juga akan diadakan, termasuk kunjungan ke monumen yang didedikasikan untuk prajurit Tentara Merah yang tewas saat melawan pasukan Jepang di Korea selama Perang Dunia ke-2, serta acara konser.

Putin dan Kim akan melakukan perjalanan bersama kembali ke bandara setelah resepsi resmi kenegaraan dengan pidato yang disampaikan oleh kedua pemimpin.

Dalam perjalanan tersebut, mereka mampir ke satu-satunya gereja Ortodoks di Korea Utara, yaitu Katedral Holy Trinity.

Terakhir kali Putin mengunjungi Korea Utara adalah pada 2000, ketika negara tersebut masih di bawah kepemimpinan Kim Jong Il, ayah dari pemimpin saat ini Kim Jong Un.

AS Khawatir

Di sisi lain, Departemen Pertahanan AS, Pentagon, pada Selasa (18/6/2024) menyuarakan keprihatinannya terkait pertemuan kerja sama antara Rusia dan Korea Utara itu.

“Kerja sama yang semakin erat antara Rusia dan DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara) merupakan sesuatu yang harus menjadi perhatian, terutama bagi siapa saja yang tertarik untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea,” kata juru bicara Pentagon Mayjen Pat Ryder kepada wartawan.

Ryder juga menyatakan bahwa hal tersebut juga perlu menjadi perhatian bagi mereka yang mendukung rakyat Ukraina yang terus melanjutkan upaya mereka untuk berperang melawan agresi Rusia.

“Anda sangat menyadari bahwa DPRK memberikan amunisi dan senjata ke Rusia yang dapat membantu mereka melanjutkan perang ilegal dan tidak beralasan terhadap rakyat Ukraina, jadi ini adalah sesuatu yang akan terus kami awasi,” papar Ryder.

Dia mengatakan fokus AS di kawasan Indo-Pasifik dan Semenanjung Korea adalah bekerja sama dengan sekutu dan mitra untuk mendorong perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan.

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre secara terpisah menggemakan pula isi dari komentar Ryder mengenai kerja sama antara Rusia dan Korea Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya