SOLOPOS.COM - Suprihadi (kedua kanan), dosen Prodi S1 Teknik Informatika FTI UKSW, dan Sri Ngudi Wahyuni, Dosen Prodi Manajemen Informatika Universitas Amikom Yogyakarta berhasil menyelesaikan studi doktoral pda Program Studi (Prodi) Doktor Ilmu Komputer (DIK) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKSW  Salatiga. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA–Program Studi (Prodi) Doktor Ilmu Komputer (DIK) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)  Salatiga kembali melahirkan dua doktor baru melalui gelaran Yudisium DIK pada Selasa (11/6/2024) di Auditorium Ds. S. Djojodihardjo, Gedung FTI UKSW, Kampus Notohamidjojo.

Suprihadi, dosen Prodi S1 Teknik Informatika FTI UKSW, dan Sri Ngudi Wahyuni, Dosen Prodi Manajemen Informatika Universitas Amikom Yogyakarta berhasil menyelesaikan studi doktoral mereka dengan prestasi yang membanggakan.

Suprihadi, menyelesaikan disertasinya yang berjudul Pengembangan Model Enterprise Service Bus Berbasis Service Oriented Middleware Guna Pengelolaan Layanan Informasi Tuberkulosis Wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Penelitian ini memfokuskan pada pengembangan model Analysis Service Architecture using Middleware (ASAM) yang dirancang untuk meningkatkan manajemen layanan informasi kesehatan secara efektif dan berkelanjutan.

Model ASAM yang dikembangkan Suprihadi menunjukkan peningkatan signifikan dalam efisiensi, keandalan, dan fungsionalitas layanan, berdasarkan pengujian dengan standar ISO/IEC 9126.

“Melalui pendekatan Siklus Hidup Rekayasa Sistem Komputasi Layanan, model ini diterapkan pada manajemen informasi tuberkulosis di Indonesia, menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan dalam pengelolaan data dan pengambilan keputusan berbasis bukti,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa.

Dedikasi Suprihadi dalam dunia akademik dibuktikan melalui sederet publikasinya baik dalam publikasi nasional dan internasional, pengalaman pengabdian kepada masyarakat, karya buku, dan juga perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), yang terbaru dengan tema Sistem Informasi Layanan Sertifikasi Organik Berbasis Web.

Ia juga aktif terlibat dalam merumuskan kebijakan publik atau rekayasa sosial lainnya.

Di sisi lain, Sri Ngudi Wahyuni menghasilkan disertasi yang dituangkan dalam sebuah buku monograf berjudul Pengembangan Model Algoritma Optimasi untuk Memprediksi Jumlah Kasus dan Pola Sebaran Penyakit Menular pada Data Runtun Waktu.

Karya ini menawarkan pandangan mendalam tentang penggunaan algoritma optimasi berbasis deep learning untuk memprediksi jumlah pasien penyakit menular menggunakan variabel numerik dan spasial.

“Monograf ini dapat menjadi referensi penting bagi akademisi dan peneliti dalam bidang algoritma, soft computing, big data, machine learning, dan deep learning,” tuturnya.

Kontribusi Sri Ngudi Wahyuni dalam bidang akademik terbukti dari segudang pengalamannya dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat, publikasi dan menjadi pembicara dalam workshop atau seminar nasional maupun konferensi internasional.

Belum lama ini, ia turut berkontribusi dalam penelitian berjudul Platform Digital Destinasi Desa Wisata Hijau (DWH) Berbasis Pondok Wisata dan Produk Wisata Hijau di Bali mendapatkan pendanaan Matching Fund Research-Kemdikbud RI.

Meningkatkan Profesionalisme sebagai Akademisi

Dalam sambutannya, Dekan FTI UKSW, Prof. Danny Manongga, menyampaikan terima kasih kepada institusi-institusi yang memberikan dukungan kepada kedua doktor selama proses studi mereka.

“Awalnya terlihat berat, namun inspirasi yang mengalir tiba-tiba membuat publikasi mereka menjadi sangat banyak,” katanya mengapresiasi Suprihadi atas keberhasilannya dalam publikasi Scopus Q2 dan Sri Ngudi Wahyuni yang berhasil menyelesaikan tujuh jurnalnya.

Dalam sambutannya, promotor Suprihadi, Prof. Sutarto Wijono, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian dua doktor ini dan berharap Suprihadi dapat terus meningkatkan profesionalisme sebagai akademisi yang maju dan berkembang di masa depan.

Sementara itu, promotor Sri Ngudi Wahyuni, Prof. Eko Sediyono, mengungkapkan rasa bangganya dan berharap pencapaian ini dapat menambah kekuatan masing-masing perguruan tinggi dalam mendukung program pendidikan.

Dia juga mendorong para doktor baru untuk terus melakukan publikasi dan menginspirasi akademisi lainnya yang sedang menempuh studi doktoral.

Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama & Pengembangan Universitas Amikom Yogyakarta, Arief Setyanto, yang hadir turut menyampaikan terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan kepada dosen-dosen mereka sehingga berhasil lulus doktor.

Arief Setyanto juga memberikan pesan inspiratif kepada para lulusan, “Kehidupan akademik seperti bersepeda, harus terus maju agar tidak oleng,” pungkasnya. Dia pun mendorong para doktor untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam dunia akademik.

Rekomendasi
Berita Lainnya