SOLOPOS.COM - Angel M.C. Sepang, S.Psi., M.Psi., memaparkan materinya dalam kegiatan Seminar dan Poster Competition, di Kampus UKSW, Salatiga, Jumat (7/6/2024). (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (FEB UKSW) menggelar kegiatan inspiratif yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan isu penting dalam dunia pendidikan, bullying, dan kesehatan mental, Jumat (7/6/2024).

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Seminar dan Poster Competition ini mengangkat tema Bullying and Mental Health for High Schoolers (Stop Bullying: Be A Buddy Not A Bully). Diadakan di Ruang Rapat FEB, kegiatan ini dihadiri oleh sedikitnya 80 siswa-siswi SMA/SMK di Salatiga, mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta para guru.

Menyambut dengan hangat, Kepala Departemen Manajemen Albert Kriestian Novi Adhi Nugraha, S.E., M.M., Ph.D., mengucapkan rasa syukur atas digelarnya kegiatan ini. Ia juga menyoroti kerja keras mahasiswa Prodi Manajemen yang mengambil mata kuliah Event Management dalam menyelenggarakan acara ini sebagai bagian dari pembelajaran praktis mereka.

“Kami berharap, kegiatan ini membuat kita lebih aware akan persoalan kesehatan mental dan ancaman bullying. Ini nyata dalam kehidupan kita, terutama dalam dunia pendidikan,” ucap Dosen Pembimbing Mata Kuliah Event Management ini.

Sementara itu, ketua panitia penyelenggara Naomi Yovita Pambudi mengungkapkan bahwa menyelenggarakan event sebagai pembelajaran praktis ini memberikan pengalaman berharga kepada mahasiswa dalam mengelola acara, berkoordinasi, dan berkolaborasi dalam tim. “Kami belajar untuk menyatukan hati dalam organisasi atau penyelenggaraan event,” ungkap Naomi.

Menurutnya, kegiatan ini dipilih karena pentingnya meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental dan perlunya tindakan kolektif untuk mencegah bullying di sekolah. “Banyak kasus bullying di sekolah, mari bersama-sama menjadi agen perubahan, menjaga kesehatan mental, dan mencegah bullying,” tambahnya.

Jadi agen perubahan

Seminar ini menghadirkan dua pembicara utama yang kompeten di bidangnya. Pembicara pertama adalah Dr. Miftahudin, S.Pd., M.Si., Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kota Semarang yang membawakan materi mengenai manajemen perundungan di sekolah.

Ia menjelaskan fenomena-fenomena bullying yang sering terjadi di sekitar kita dan dampak negatif yang ditimbulkannya, baik pada perkembangan anak, sosial, maupun ekonomi. “Dua dari tiga anak laki-laki atau perempuan pernah mengalami setidaknya satu jenis kekerasan. Dampak perundungan sangat luas dan merusak, mulai dari rendah diri, gangguan perkembangan kognitif, sosial, hingga putus sekolah,” ujar Miftahudin.

Miftahudin menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, baik internal maupun eksternal, dalam mencegah dan menanggulangi bullying di sekolah. “Keterlibatan pihak internal seperti kepala sekolah, pendidik, dan peserta didik, serta pihak eksternal seperti orang tua, alumni, dan pihak lainnya sangat diperlukan,” tambahnya.

Di sisi lain, Angel M.C. Sepang, S.Psi., M.Psi., seorang psikolog dan konselor, membawakan seminar bertajuk Creating a Safe Haven for Bullying Victims: A Supportive Environment for Healing. Angel membahas mengapa bullying bisa terjadi, siapa yang sering menjadi target, dan dampak yang ditimbulkan.

“Perundungan bisa terjadi pada siapa saja dan korban seringkali kesulitan menemukan dukungan,” kata Angel. Ia juga memberikan pendekatan-pendekatan kepada korban untuk membangun lingkungan yang aman, memahami dampak, dan menyediakan dukungan jangka panjang.

Rekomendasi
Berita Lainnya