Solopos.com, TEHERAN — Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri telah menugaskan delegasi tingkat tinggi untuk menyelidiki kasus jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi dan tim pendampingnya.
Demikian diberitakan Kantor Berita Iran, IRNA, Selasa (21/5/2024). Rombongan yang dipimpin Brigadir Ali Abdollahi sudah diberangkatkan ke lokasi kejadian dan penyelidikan sudah dimulai.
Promosi BRI Dorong Pemasaran Aset Bermasalah Melalui Platform Digital
Hasil investigasi akan diumumkan kemudian setelah misi selesai.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Raisi baru saja kembali dari upacara pembukaan bendungan di perbatasan Iran dengan Azerbaijan pada Minggu (19/5/2024) ketika helikopter yang ditumpanginya jatuh di Varzaqan, barat laut Iran.
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dan sejumlah pejabat senior provinsi juga berada di dalam helikopter tersebut dan semuanya menjadi martir atau dinyatakan gugur.
Di sisi lain, setelah mengkaji sejumlah hal, pimpinan lembaga tinggi negara tersebut memutuskan pelaksanaan Pemilu berlangsung pada tanggal 28 Juni untuk menentukan presiden baru.
Pendaftaran calon akan dilakukan pada tanggal 30 Mei-3 Juni dan masa kampanye pemilu akan berlangsung pada 12-27 Juni.
Pasal 131 Konstitusi Republik Islam Iran menyatakan pembentukan dewan untuk mengatur urusan eksekutif negara untuk jangka waktu 50 hari (setelah Presiden meninggal, dipecat, atau mengundurkan diri) dan mempersiapkan pemilihan presiden.