SOLOPOS.COM - Foto bersama setelah penyerahan cenderamata dalam Young Leader POV GIHN 2024 di Balairung UKSW Salatiga, Kamis (27/6/2024). (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA–Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga kembali menunjukkan komitmen dalam membentuk pemimpin masa depan melalui Young Leader POV yang merupakan bagian dari Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) 2024, Kamis (27/06/2024).

Acara yang digelar di Balairung Universitas ini mempertemukan berbagai tokoh inspiratif untuk berbagi pengalaman dan wawasan kepada generasi muda.

Dalam acara ini, tiga sosok dengan latar belakang berbeda namun memiliki semangat sama, yakni diaspora dan ilmuwan Neurosains di Institute for Leadership, Innovation, and Advancement Universiti Brunei Darussalam, Rizki Edmi Edison, influencer dan content creator Andovi Da Lopez, dan Vice President Strategic Business Development Group PT Inti Persero Feris Ardianto dihadirkan.

Dimoderatori Timothy Marbun, ketiganya berbicara mengenai perjalanan mereka dan memberikan motivasi yang mendalam bagi para peserta.

Edmi memulai sesi dengan berbagi perjalanan hidupnya yang penuh liku. Dikenal juga sebagai Direktur Neuroscience Institute di Universitas Prima Indonesia, Edmi menekankan pentingnya memahami dan mendalami suatu bidang dengan serius.

Edmi yang pernah mengalami masa-masa sulit dengan IPK rendah yaitu 1,8, kini justru menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa. Edmi kemudian belajar dengan keras dan bertahap meningkatkan IPK-nya hingga akhirnya lulus sebagai sarjana kedokteran.

Kecintaannya pada studi tentang otak manusia membawanya ke Jepang, di mana ia berhasil menjadi dokter pada usia 25 tahun dan meraih gelar Ph.D., pada usia 29 tahun.

Edmi menekankan pentingnya fokus dan menjadi ahli di bidang tertentu serta mengingatkan bahwa Tuhan memiliki cara sendiri dalam menjawab doa dan usaha manusia. “Temukan apa yang bisa menjadi passion kalian dengan pergaulan luas dan wawasan yang mendalam,” pesannya.

Sementara itu, Andovi Da Lopez, content creator terkenal sekaligus co-founder Hatching Academy, membawa perspektif yang berbeda namun sama inspiratifnya.

Dengan latar belakang hukum dari Universitas Indonesia, Andovi telah membuktikan bahwa passion dan kreativitas bisa membuka jalan yang tidak terduga.

“Saya memulai karier dari video satir tentang Tips Masuk UI yang viral. Dari situ, saya menyadari pentingnya kreativitas dan keberanian untuk mengambil langkah pertama,” kata Andovi.

Berbobot dan Kritis

Ia juga berbagi pengalaman tentang bagaimana latar belakang hukumnya membantunya dalam menciptakan konten yang berbobot dan kritis. Andovi mengingatkan peserta untuk tidak terlalu terikat dengan sosial media dan lebih fokus pada pengembangan diri.

“Hidup tidak hanya tentang media sosial. Kurangi screen time dengan melatih mengurangi 15-30 menit setiap bangun dan sebelum tidur dengan menahan diri untuk scroll sosial media,” sarannya.

Ia juga menekankan pentingnya rasa ingin tahu dan terus belajar untuk mengembangkan diri dan membantu orang di sekitar.

Sedangkan Feris Ardianto, seorang profesional muda yang sukses di bidang bisnis, memberikan perspektif mengenai pentingnya komitmen dan keimanan dalam meraih impian. Berangkat dari latar belakang yang sederhana, Feris kini menjadi VP Strategic Business Development Group di PT Inti Persero

“Saya datang ke Jakarta hanya dengan Rp300.000 di usia 15 tahun dan butuh 10,5 tahun untuk menyelesaikan kuliah. Namun, komitmen saya untuk menyelesaikan apa yang telah saya mulai adalah kunci dari semua pencapaian ini,” ujar Feris.

Ia juga menekankan pentingnya memiliki visi yang jelas dan menjalani setiap langkah dengan iman. Feris mengingatkan setiap orang harus fokus dan realistis dalam mengejar tujuan.

“Jangan hidup hanya dari passion saja. Kadang kita harus melakukan pekerjaan yang kita tidak suka untuk mencapai tujuan yang lebih besar,” tambahnya. Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga integritas dan terus berdoa serta beriman dalam setiap langkah yang diambil.

Dengan harmoni antara ilmu pengetahuan, kreativitas, dan komitmen spiritual yang diwakili oleh ketiga narasumber, para peserta tidak hanya mendapatkan wawasan baru tetapi juga inspirasi untuk terus mengejar impian mereka dengan semangat dan tekad yang kuat.

Creative Minority yang Siap Bersaing

Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami menyampaikan apresiasinya kepada para pembicara yang telah berbagi pengalaman berharga dengan mahasiswa UKSW. Ia berharap mahasiswa bisa terinspirasi dan termotivasi untuk mempraktikkan contoh-contoh best practice yang telah disampaikan.

Meskipun UKSW berada di kota kecil Salatiga di lereng Gunung Merbabu, dengan mahasiswa yang berasal dari seluruh Indonesia, Rektor Intiyas berharap mereka menjadi alumni yang tangguh dan memiliki daya banting tinggi, tidak mudah patah dan rapuh.

Ia yakin hal tersebut bisa dicapai dengan memulai dari diri sendiri dan terus belajar. “Mahasiswa tidak perlu menjadi ahli di semua bidang, tetapi penting untuk tetap spesifik dan terbuka terhadap ilmu lain,” ungkapnya dalam keterangn resmi yang dikutip Sabtu (29/6/2024).

Mengambil contoh dari Feris, ia mengingatkan meskipun masa studi yang panjang tidak ideal, ketangguhan dan ketekunan Feris patut dicontoh.

Karier Feris yang cemerlang menunjukkan iman yang kuat dapat mengantarkan seseorang melewati berbagai tantangan. Inspirasi ini diharapkan dapat memperkuat UKSW sebagai kampus yang menghasilkan creative minority yang siap bersaing di dunia nyata.

Rekomendasi
Berita Lainnya