SOLOPOS.COM - Penandatanganan MoU UMS dengan IKOP Pharma Malaysia di Fakultas Farmasi UMS, Sabtu (29/6/2024). Selain UMS, terdapat perguruan tinggi lain yang tergabung dalam Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Muhammadiyah Aisyiyah (APTFMA) menjalin kerja sama. (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Muhammadiyah Aisyiyah (APTFMA) menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Alpro Pharmacy dan IKOP Pharma Malaysia di Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (29/6/2024).

Ketua APTFMA yang juga dekan Fakultas Farmasi UMS, Erindyah Retno Wikantyasning, mengatakan penandatanganan MoU ini mencakup kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian.

Promosi Petani Rempah di Danau Toba Naik Kelas Berkat Dukungan KUR BRI

Dia mengatakan kerja sama tersebut memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman internasional di bidang apotek dan industri farmasi. Salah satunya dengan melaksanakan magang atau penelitian di Malaysia melalui dua lembaga itu.

“Sehingga diharapkan memberikan dampak pada peningkatan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa, baik secara akademik maupun profesional,” kata dia di sela-sela acara, Sabtu.

CEO IKOP Pharma Malaysia Yasser Arafat’ bin Ishak mengatakan kerja sama tersebut merupakan kesempatan yang bagus bagi dua negara untuk mengembangkan disiplin ilmu dan industri farmasi.

“Apa yang mau kita kerjasamakan adalah pengalaman industri yang tidak banyak di dua negara, baik di Indonesia atau Malaysia,” kata dia.

Dia mengatakan setelah penandatanganan tersebut, pihaknya akan membuat program agar mahasiswa dari Indonesia bisa melakukan kunjungan dan praktek industri di Malaysia selama 10 hari.

“Nanti mahasiswa akan belajar dari hulu ke hilir, dari awal perancangan, riset, sampai akhirnya bisa mengeluarkan produk berupa obat. Proses itu dilakukan pabrik IKOP Pharma,” kata dia.

IKOP Pharma merupakan industri farmasi di Malaysia yang berada di bawah International Islamic University of Malaysia (IIUM). Yasser mengatakan IIUM merupakan satu-satunya universitas di Malaysia yang memiliki pabrik farmasi yang bisa mengeluarkan produk berupa obat.

“Harapannya setelah bertukar ilmu dan informasi, mungkin universitas di Indonesia juga bisa membuat pabrik,” kata dia.

CEO Apotek Alpro Indonesia Lee Yin Chen mengatakan kerja sama ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan di bidang farmasi. Dia berharap melalui kolaborasi tersebut bisa saling belajar dan berbagi pengalaman.

“Dengan kerja sama ini kami yakin kita akan mampu mencetak lulusan farmasi yang tidak hanya kompeten secara akademi, namun juga mampu menghadapi tantangan dunia kerja. Kami komitmen mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa Muhammadiyah,” kata dia.

Alpro Pharmacy Group merupakan perusahaan jaringan apotek terbesar di Malaysia  yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan pengobatan melalui pelayanan profesional. Penandatanganan MoU diikuti oleh perwakilan 22 perguruan tinggi farmasi anggota APTFMA, termasuk UMS.

Sebanyak 21 perguruan tinggi di antaranya menandatangani MoU dengan Alpro Pharmacy Group dan 20 perguruan tinggi dengan IKOP Pharma Malaysia. APTFMA sendiri merupakan asosiasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi farmasi dengan kerja sama antar sesama perguruan tinggi farmasi Muhammadiyah-Aisyiyah, serta juga dengan mitra strategis lainnya, baik dari dalam maupun luar negri.

APTFMA beranggotakan 33 perguruan tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah yang memiliki program studi Farmasi, baik tingkat Diploma maupun Sarjana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya