SOLOPOS.COM - Tiga robot karya mahasiswa Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) UKSW Salatiga berhasil lolos untuk berlaga di Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024 tingkat nasional. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA–Tiga robot karya mahasiswa Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga berhasil lolos untuk berlaga di Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024 tingkat nasional, baru-baru ini.

Sebelumnya, tiga tim terdiri atas 24 mahasiswa yang tergabung dalam tim Robotics Research Center (R2C) ini telah mengikuti KRI 2024 di tingkat wilayah 2.

Pada KRI 2024 di tingkat wilayah 2 lalu, kategori yang diikuti ketiga robot tersebut yaitu R2C Warrior robot Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Beroda (KRSBI-B), berhasil mendapatkan juara harapan II tingkat wilayah dan peringkat ke-7 nasional dari 60 peserta se-Indonesia, R2C Legacy robot divisi Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI), berhasil mendapatkan juara harapan III tingkat wilayah dan peringkat 8 nasional dari 109 peserta se-Indonesia.

Kemudian, R2C Bima robot Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI) berhasil masuk 10 besar dalam tingkat nasional dari 72 peserta se-Indonesia.

Selanjutnya, mereka akan berlaga di KRI 2024 tingkat nasional pada tiga divisi yang sama. Kontes tersebut akan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Senin-Sabtu (1-6/7/2024) mendatang.

Saat diwawancarai, Jumat (21/6/2024) ketua R2C Ihsan Fuadi mengungkapkan rasa syukurnya karena berkesempatan untuk melanjutkan perjuangan di tingkat nasional.

“Kami sangat bersyukur, ini permulaan yang baik bagi kami. Perjuangan kami selama satu tahun terakhir ini sesuai dengan target yang ingin kami capai sebelumnya,” ungkapnya.

Ia menerangkan peraturan permainan untuk robot R2C Warrior semakin kompleks dari tahun sebelumnya. Tak hanya itu, tema pertandingan robot R2C Bima pada KRTMI juga jauh berbeda dari tiga tahun lalu. Tahun ini, kompetisi tersebut mengangkat tema Robot Pemilah Sampah.

“Dalam lomba KRTMI ini diwajibkan untuk menggunakan dua robot. Di mana kedua robot yang digunakan berfungsi untuk memilah sampah dan mengumpan sampah,” katanya.

Lebih jauh disampaikannya, robot pemilah ini berfungsi memilah sampah yang terdapat pada conveyor dan memasukkannya ke dalam kotak pemilah. Sedangkan robot pengumpan berfungsi untuk mengumpan sampah yang terdapat di tempat sampah ke atas conveyor.

Riset Selama Setahun

Saat disinggung mengenai persiapan yang dilakukan untuk pertandingan mendatang, Ihsan Fuadi membeberkan setiap harinya tim R2C melakukan riset terkait robot yang akan dilombakan.

“Riset robot ini memakan waktu satu tahun dimulai dari bulan Juli 2023. Butuh waktu dan proses yang panjang untuk mendapatkan hasil yang sesuai,” jelasnya.

Dia menambahkan selama proses persiapan lomba baik di tingkat wilayah hingga tingkat nasional, universitas, dan fakultas memberikan dukungan kepada tim R2C.

“Fakultas menyediakan laboratorium bagi kami untuk melakukan riset robot. Kami juga ditopang dalam bentuk dana hingga akses 24 jam di laboratorium yang disertai dengan fasilitas yang cukup memadai,” katanya.

Senada dengan Ihsan Fuadi, Dosen Pembimbing Maria Enggar Santika menjelaskan fakultas mendukung penuh tim R2C. Maria Enggar Santika berharap tim ini dapat berkembang lebih baik lagi ke depannya dan bisa bersaing dengan tim robot di luar sana.

“Dengan melihat usaha dan semangat tim R2C, tim ini dapat memperoleh gelar juara yang selalu menjadi target dan paling diidam-idamkan,” tuturnya.

Prestasi tersebut mendapatkan apresiasi positif dari Pimpinan UKSW. Dalam kesempatan Ibadah Senin belum lama ini, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan (WR KIP) Priyo Hari Adi mengumumkan prestasi yang diraih oleh R2C di hadapan civitas academica UKSW.

“Ini prestasi yang luar biasa setiap tahun tim R2C lolos pada KRI, saya sangat mengapresiasi capaian tersebut,” ungkapnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya